PGN Buka-Bukaan Cara Kelola Bisnis Gas Bumi agar Tetap Ramah Lingkungan

News295 Dilihat

INDOUPTODATE.ID – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) terus menunjukkan komitmennya dalam pengelolaan bisnis gas bumi yang ramah lingkungan. Dalam menjalankan operasionalnya, PGN berfokus pada tiga elemen utama untuk memastikan aktivitas bisnis tidak berdampak negatif terhadap lingkungan, yaitu sistem manajemen risiko, peralatan berkualitas, dan sumber daya manusia (SDM) yang andal.

Direktur Manajemen Risiko PGN, Arief Kurnia Risdianto, menyampaikan hal tersebut dalam ajang Young On Top National Conference (YOTC) ke-15 di Balai Kartini, Jakarta, beberapa waktu lalu.

“Kegiatan operasional bisnis gas bumi PGN berdampingan dengan lingkungan, termasuk lokasi-lokasi operasional di lepas pantai serta jaringan pipa transmisi yang melintasi laut. Karena itu, PGN memiliki tanggung jawab untuk memastikan seluruh rantai bisnis — dari hulu hingga hilir — berjalan secara berkelanjutan tanpa merusak lingkungan,” ujar Arief.

Sistem Manajemen Risiko Jadi Fondasi
Elemen pertama yang menjadi perhatian utama PGN adalah penerapan sistem manajemen risiko yang ketat. Setiap risiko pada pembangunan dan pengelolaan infrastruktur gas bumi, termasuk di wilayah laut seperti proyek Pipa SSWJ, KJG, dan TGI, diidentifikasi sejak awal untuk memitigasi potensi bahaya.

PGN juga telah mengintegrasikan prinsip Environmental, Sustainability Social, dan Governance (ESG) ke dalam sistem manajemen risiko perusahaan. Hasilnya, PGN berhasil meraih skor ESG Risk Rating sebesar 20,2 dan menempati peringkat pertama di antara perusahaan infrastruktur gas dunia dalam kategori kapitalisasi pasar USD 2,0 – 2,8 miliar.

Peralatan Ramah Lingkungan
Elemen kedua adalah pemilihan dan penggunaan peralatan atau equipment yang sesuai standar serta lebih ramah lingkungan. PGN mengadopsi teknologi terkini dan melakukan maintenance berkala guna memastikan peralatan tetap andal dan tidak menimbulkan potensi bahaya bagi lingkungan sekitar.

READ  KAI Catat Kenaikan Angkutan Barang, Batu Bara Jadi Komoditas Utama

“Kami berupaya meminimalkan risiko operasional melalui pengadaan peralatan berkualitas serta pemeliharaan rutin untuk mencegah kerusakan dan kebocoran,” jelas Arief.

SDM Berkualitas Penopang Keberlanjutan
Sumber daya manusia (SDM) menjadi elemen ketiga yang tak kalah penting. PGN secara konsisten mengembangkan kompetensi karyawan melalui berbagai program pelatihan, dengan fokus pada keselamatan kerja, energi bersih, serta manajemen risiko operasional.

Sepanjang tahun 2024, rata-rata jam pelatihan meningkat 72% menjadi 69 jam per karyawan. Langkah ini selaras dengan upaya PGN untuk membangun safety culture yang kuat dan mendukung pencapaian target keberlanjutan perusahaan.

“Kesehatan, keamanan, dan lingkungan adalah aspek yang saling berkaitan. Dengan SDM yang memahami dan mengimplementasikan ketiganya, kami mampu menciptakan lingkungan kerja yang aman dan berkelanjutan,” tambah Arief.

PGN juga mencatatkan pencapaian luar biasa berupa 44,47 juta jam kerja aman pada 2024, dengan total kumulatif mencapai 490,58 juta jam kerja aman. PGN juga mempertahankan sertifikasi ISO 14001 dan ISO 45001 untuk sistem manajemen lingkungan serta keselamatan dan kesehatan kerja.

Gas Bumi, Energi Bersih Penekan Emisi
Gas bumi sebagai komoditas utama PGN terbukti menjadi sumber energi yang lebih bersih dibandingkan minyak bumi dan batu bara. Emisi karbon dari gas bumi berada di kisaran 450 – 550 gram CO₂ per kWh, jauh lebih rendah dibanding minyak bumi (700 – 900 gram CO₂ per kWh) dan batu bara (600 – 1.100 gram CO₂ per kWh).

Dengan efisiensi operasional, diversifikasi sumber energi, dan adopsi teknologi rendah karbon, PGN semakin memperkuat perannya sebagai katalis transisi energi nasional menuju target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060. (IHQ)